Stay in touch
Subscribe to our RSS!
Oh c'mon
Bookmark us!
Have a question?
Get an answer!
0 komentar
Ada seorang atheis yg memasuki sebuah masjid, dia mengajukan 3 pertanyaan yg hanya boleh dijawab dengan akal. Artinya tidak boleh dijawab dengan dalil, karena dalil itu hanya dipercaya oleh pengikutnya, jika menggunakan dalil (naqli) maka justru diskusi ini tidak akan menghasilkan apa-apa...
Pertanyaan atheis itu adalah:
1. Siapa yg menciptakan Allah? Bukankah semua yg ada di dunia ada karena ada penciptanya? Bagaimana mungkin Allah ada jika tidak ada yg menciptakannya?
2. Bagaimana caranya manusia bisa makan dan minum tanpa buang air? Bukankah itu janji Allah di Surga?
3. Ini pertanyaan ketiga, kalau iblis itu terbuat dari Api, lalu bagaimana bisa Allah menyiksanya di dalam neraka? Bukankah neraka juga dari api??
Tidak ada satupun jamaah yg bisa menjawab, kecuali seorang pemuda.
Pemuda itu menjawab satu per satu pertanyaan sang atheis :
1. "Apakah engkau tahu, dari angka berapakah angka 1 itu berasal? Sebagaimana angka 2, adalah 1+1.
Atau 4 adalah 2+2. Dan seterusnya. "
Atheis itu terdiam..

"Jika kamu tahu bahwa 1 itu adalah bilangan tunggal. Dia bisa mencipta angka lain, tapi dia tidak tercipta dari angka apa pun, lalu apa kesulitanmu memahami bahwa Allah itu Zat Maha Tunggal yg Maha Mencipta tapi tidak bisa diciptakan?"
2. "Untuk pertanyaan kedua, saya ingin bertanya kepadamu, apakah kita ketika dalam perut ibu kita semua makan? Apakah kita juga minum? Kalau memang kita makan dan minum, lalu bagaimana kita buang air ketika dalam perut ibu kita dulu? Jika Anda dulu percaya bahwa kita dulu makan dan minum di perut ibu kita dan kita tidak buang air didalamnya, lalu apa kesulitanmu mempercayai bahwa di Surga kita akan makan dan minum juga tanpa buang air?"
Sang atheis itu diam membisu.

3. Pemuda itu menampar sang atheis dengan keras. Sampai sang atheis marah dan kesakitan. Sambil memegang pipinya, sang atheis pun marah-marah kepada pemuda itu, tetapi pemuda itu menjawab, "Tanganku ini terlapisi kulit, tanganku ini dari tanah.. dan pipi Anda juga terbuat dari kulit dari tanah juga.. lalu jika keduanya dari kulit dan tanah, bagaimana Anda bisa kesakitan ketika saya tampar? Bukankah keduanya juga tercipta dari bahan yg sama?" sebagaimana Syetan dan Api neraka??
Sang athies itu ketiga kalinya terdiam...
Sahabat, pemuda tadi memberikan pelajaran kepada kita bahwa tidak semua pertanyaan yg terkesan mencela/merendahkan agama kita harus kita hadapi dengan kekerasan. Dia menjawab pertanyaan sang atheis dengan cerdas dan bijak sehingga sang atheis tidak mampu berkata-kata lagi atas pertanyaannya..
Itulah pemuda yg Islami, pemuda yg berbudi tinggi, berpengtahuan luas, berpikiran bebas...tapi tidak liberal... tetap terbingkai manis dalam indahnya Aqidah...
Ada yg berkata bahwa pemuda itu adalah Imam Abu Hanifah muda. Rahimahullahu Ta'ala...

From TC @Rina Dwi Astuti

0 komentar: